googlee1ba404c69acd72d.html AMALAN AMPUH DAN DOA-DOA: March 2014
PPC Iklan Blogger Indonesia

KISAH ROHANI

Thursday, March 27, 2014

Disuatu malam seorang ayah membacakan cerita utk anak perempuannya, setelah membacakan cerita, si ayah bertanya kpd anaknya."Nak, apa kamu sayang Papa?" Si anak menjawab, "Tentu saja aku sayang Papa". Ayahnya tersenyum lalu bertanya,"Kalau begitu, boleh Papa minta kalungmu?" Lalu si anak menjawab, "Papa, aku sayang Papa tapi aku juga sayang sama kalung ini".

Lalu ayahnya berkata, "Ya sudah tidak apa-apa, Papa hanya bertanya saja". Si ayah lalu pergi, di mlm berikutnya selama 3 hari ber turut2 ayahnya menanyakan hal yg sama dan si anak pun menjawab dengan kata-kata yang sama. Si anak berpikir sambil memegang kalung imitasi kesayangannya itu,"Kenapa tiba-tiba Papa mau kalung ini? Ini kalung yang paling aku sayangi, kalung ini pun pemberian Papa juga". Malam berikutnya sang ayah menanyakan hal yg sama, lalu si anak berkata, "Papa, Papa tahu aku sayang sama Papa dan juga kalung ini. Tapi kalau Papa mau kalung ini,ya sudah aku berikan ke Papa". Si anak memberikan kalungnya dan ayahnya mengambilnya dgn tangan kiri,

lalu ayahnya memasukan tangan kanannya ke saku kanan dan mengambil kalung berbentuk sama namun emasnya asli. Ayahnya mengenakannya pada leher anaknya, "Anakku, sebetulnya kalung ini sudah ada di saku Papa sejak pertama kali Papa meminta kalungmu, tapi Papa menunggu kamu memberikan sendiri kalungmu itu dan Papa gantikan dengan yang lebih baik dan juga indah". Si anak menangis terharu. Sering kali kita merasa Tuhan tidak adil. Dia yang memberikan tapi kenapa Dia juga yang mengambilnya,

Kita selalu sakit hati, sedih dan kecewa,Tapi tidakkah kita tahu disaat Tuhan mengambil sesuatu yang berharga dari kita, ternyata Tuhan punya rencana lain, Dia mau menggantikan yg "LEBIH BAIK" lagi dr apa yg sudah kita miliki sekarang. Jadi Terimalah apapun yg kita terima (Bersabar), Berilah apa yg hrs kita berikan(Beramal). Kembalikanlah apa yg diminta oleh Tuhan(ikhlas) dan tetaplah Bersyukur maka Rejekimu akan diberikan.

Percayalah dengan kehendak tuhan,sekecil apapun yang tuhan ambil niscaya akan diganti dengan sesuatu yang sangat amat berharga.

KEKASIH SEJATI

Suatu hari ada sepasang kekasih yg sudah sangat lama berpacaran. Sang pria begitu mencintai kekasihnya sampei rela berkorban apapun..

Hari itu malam minggu, sang pria mengajak kekasihnya untuk makan malam di luar. Malam itu terasa begitu menyenangkan untuk mereka berdua.sambil mengobrol,becanda ria,dan tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 9 malam,ahirnya mereka sudahi untuk makan malamnya,Setelah selesai makan sang pria mengajak kekasihnya untuk kembali. Mereka kembali pulang kerumah dengan menggunakan sepeda motor, sang pria Menggunakan helm namun kekasihnya tidak. Setelah sampai setengah jalan untuk perjalanan pulang, sang pria tiba-tiba terkejut karena rem motor Yang mereka kendarai tiba-tiba rusak ( blong ) dan kecepatan motor waktu itu sangat lah tinggi sampai 80km/jam . dengan keadaan yang panik dan tidak karuan,Sang pria bingung harus berbuat apa, dia tidak tega jika Harus memberitahukan kekasihnya. Akhirnya sang pria mendapatkan ide, dia menanyyakan kepada kekasihnya 'apakah kamu sayang sama aku?'

Kekasihnya pun menjawab 'iya sayang, aku sayang sama kamu. Tapi jangan ngebut" dong'. Sang pria pun membalas 'iya, tp kamu pake helm aku, Trus kamu peluk aku'. Wanita itu pun mengambil helm sang pria, menggunakannya dan memeluknya. Keesokan harinya, ada sebuah berita kecelakaan itu menimpa sepasang kekasih yg menggunakan sepeda motor. Sang pria tewas di tempat karna tidak menggunakan helm namun sang wanita hanya luka ringan karena dia menggunakan helm. Kejadian itu adalah bukti bahwa sang pria sangat mencintai kekasihnya

GARA-GARA MENCORET-CORET MOBIL

Ada sepasang suami istri yang tinggal di kota besar Jakarta. Suami istri itu memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik dan imut,Anak kecil itu bernama Dita. Suatu hari, seperti halnya orang tua di kota besar, pasangan suami istri itu pergi bekerja dan meninggalkan Anak mereka dengan pembantu di rumah. Hari itu sang pembantu sangat sibuk di dapur dan meninggalkan Dita bermain sendiri,Dita bermain ayunan yang di buatkan ayahnya dan memetik bunga di halaman rumah. Tiba-tiba Dita menemukan sebuah spidol

Dengan spidol itu Dita menggambar di lantai tempat mobil ayahnya di parkir, kebetulan hari itu orang tua Dita pergi ke kantor dengan Dengan menggunakan motor untuk menghindari kemacetan. Karena lantainya terbuat dr warna gelap coretan spidol Dita jadi tidak terlihat,Akhirnya Dita beralih menggambar di mobil ayahnya yang berwarna putih tulang. Sesuai imajinasi anak, Dita menggambar dirinya dan kedua Orang tuanya di bagian kiri mobil sampai penuh. Setelah bagian kiri penuh Dita pindah ke bagian kanan mobil. Sore harinya

Ketika orang tua Dita datang, mereka sangat terkejut dengan apa yang terjadi terhadap mobil mereka yg baru 1 minggu dibelinya, Sang ibu yg marah teriak memanggil pembantu mereka. Dia menanyakan kenapa mobil mereka bisa seperti itu dan sang pembantu Hanya bisa menggeleng kepala. Dita yg mendengar orang tuanya pulang langsung berlari menghampiri ayahnya dan Dita berkata bahwa dia lah Yang menggambar di mobil ayahnya. Dengan penuh amarah ayahnya mengambil ranting dan memukuli telapak tangan Dita sampai penuh luka.

Sang ibu hanya diam melihat, seperti rela Dita dipukuli ayahnya. Setelah puas memukul ayah dan ibunya masuk ke dalam rumah,Dita yg kesakitan dibawa masuk oleh pembantunya dan diobati luka-lukanya. Orang tuanya yg masih sangat marah membiarkan Dita tidur dengan pembantu mereka. 3 hari kemudian sang pembantu melapor kepada majikannya bahwa Dita sakit dan demamnya sangat tinggi,Sore harinya sang ayah membawa Dita ke klinik, dan dokter di klinik menyarankan Dita dibawa ke Rumah Sakit karena kondisinya cukup parah,Setelah di bawa ke Rumah Sakit, dokter berkata kepada orang tua Dita bahwa kedua tangan Dita harus di potong karena sudah sangat parah dan itu.Adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawa Dita. Kedua orang tua Dita terkejut mendengar perkataan dokter, mereka masih tidak Percaya dengan apa yg dikatakan dokter. Ayah Dita menangis karena merasa menyesal telah berlaku kasar sampai memukul tangan Dita, Ibu Dita pun hanya bisa diam dan menangis.

Dengan tangan gemetar sang ayah menandatangani surat pembedahan. Akhirnya operasipun dilakuka,Selesai operasi, ibu Dita langsung menghampiri dan memeluk anaknya itu. Ketika Dita sadar, Dita berkata "Ayah maafin Dita, Dita janji gk akan menggambar di mobil ayah lagi. Dita sayang ayah dan bunda. Tolong kembaliin tangan Dita Nanti gimana caranya Dita bisa makan, gimana Dita bisa bermain? Kembaliin tangan Dita ayah" Mendengar anaknya berkata begitu, ayah dan ibu Dita langsung memeluk Dita erat-erat sambil menangis, dan mereka hanya bisa menyesal.

itulah kisah nyata yang dialami seorang anak kecil cuma gara-gara mencoret mobil ayahnya sampai tangannya terluka parah,semoga kita bisa mengambil hikmahnya dan menjadi orang tua yang sayang sama anak-anaknya,jangan seperti kisah diatas.

7 GOLONGAN YANG MENDAPAT PERTOLONGAN ALLAH SWT

Tuesday, March 25, 2014

7 Golongan yang mendapat Naungan Allah di
Hari Kiamat

“Ada tujuh golongan yang Allah akan naungi pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya:

(1) Pemimpin yang adil,
(2) Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, (menjaga shalat dan kewajiban lainnya dan juga melaksanakan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam)
(3) Seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, (selalu shalat jama'ah 5 waktu di masjid)
(4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena- Nya dan juga berpisah karena-Nya, (*tidak termasuk pacaran, pacaran adalah mendekati zina)
(5) Seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu dia menolak seraya berkata, “Aku takut kepada Allah,”
(6) Seorang yang bersedekah dengan diam-diam sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya,
(7) dan seseorang yang berzikir/ mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga dia menangis.”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

KISAH PERCAKAPAN BAYI DENGAN ALLAH SWT

Suatu ketika seorang bayi siap dilahirkan ke dunia, menjelang diturunkan ... sang bayi bertanya kepada ALLAH SWT :
.
Bayi : "Para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi....bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah"
.
ALLAH SWT : "Aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu"
.
Bayi : "Tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia"
.
ALLAH SWT : "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia"
.
Bayi : "Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"
.
ALLAH SWT : "Malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa"
.
Bayi : " Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya"?
.
ALLAH SWT : "Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun"
.
Bayi : "Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi"
.
ALLAH SWT : "Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu"
saat itu surga begitu tenangnya...sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya
.
Bayi : "Ya ALLAH..........jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti"?
.
ALLAH SWT : "Kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu......I B U..."
.
kenanglah ibu yang menyayangimu.. Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi... Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit...Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..Kembalilah...mohon maaf...pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada...Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita...,tak ada lagi senyuman indah...tanda bahagia.. Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya.. Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya.. Pulang..dan kembalilah segera...peluklah ibu yang selalu menyayangimu.. :')
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..

Ya Allah, ampunilah dosa orang tua kami, lindungilah ia, dan sayangilah ia. Aamiin

LIDAH KELU DISAAT AJAL MENJEMPUT

Coba kita amati..
Mengapa kebanyakan orang yg hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa.
Lidahnya kelu..keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan 'sakaratul maut'.
.
Diriwayatkan sebuah hadist :
"Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika adzan..
jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya."..
.
Ini jelas menunjukkan kita disarankan agar mendiamkan diri..jangan berkata sewaktu adzan berkumandang,kecuali kita menjawab suara adzan tersebut..
.
Sebagai orang beragama Islam kita wajib menghormati adzan...
JIKA LAGU KEBANGSAAN NEGARA BERKUMANDANG,,KITA DIAJARKAN AGAR BERDIRI TEGAK DAN DIAMKAN DIRI..
.
Lantas Mengapa ketika adzan kita tidak bisa mendiamkan diri..?
''Barang siapa yang berkata-kata ketika adzan..Allah akan kelukan lidahnya ketika sakaratul maut...''
.
Na'udzubillahimindzalik...
.
Kita takut dengan kelunya lidah kita saat ajal hampir tiba.. kita takut tidak dapat mengucap kalimat "Lailahaillallah.."..
.
Yang mana siapapun yang dapat mengucapkan kalimat ini ketika nyawanya akan dicabut..Allah dengan izin-Nya menjanjikan syurga untuk mereka...
.
Karena itu..mari kita sama-sama menghormati adzan..dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu sewaktu nyawa kita hendak dicabut...
.
"Ya Allah..
Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia..
.
.Lancarkan lidah kami mengucapkan kalimah "Lailahaillallaah.." sewaktu sakaratul maut menghampiri kami..
.
Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin..
.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.
.

JANGAN TAAT KEPADA MANUSIA DALAM MAKSIAT

Di antara ajaran yang terdapat di dalam agama Islam adalah wajibnya bagi kita untuk tidak mematuhi makhluk atau manusia yang memerintahkan kita untuk melakukan perbuatan yang melanggar syariat, seperti maksiat, bid’ah, dan syirik.
.
Kita diwajibkan untuk lebih mengutamakan ketaatan kepada Allah daripada ketaatan terhadap manusia jika ada pertentangan antara perintah Allah dengan perintah manusia, betapapun tingginya kedudukan dia di atas kita atau betapa dekatnya hubungan dia dengan kita. Allah ta’ala berfirman:
.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا

مَعْرُوفًا
“Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.”[QS Luqman: 15]

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
.
لا طاعة في معصية الله، إنما الطاعة في المعروف
.
“Tidak boleh taat (kepada makhluk) dalam bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya taat (kepada makhluk) itu hanyalah dalam perkara kebaikan.”[HR Al Bukhari (7257) dan (1840)]
.
Ada sebuah peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah صلى الله عليه وسلم hidup yang berkaitan dengan permasalahan yang kita bicarakan di sini.
.
Pada suatu ketika, Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengutus pasukan ke suatu daerah untuk suatu misi. Beliau mengangkat seorang komandan dari suku Anshar dan memerintahkan para sahabat untuk mematuhi segala perintahnya.
.
Di tengah perjalanan, sang komandan marah kepada pasukannya karena sesuatu hal. Dia pun berkata: “Bukankah Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah memerintahkan kalian untuk patuh kepadaku?” Pasukan menjawab: “Ya, benar!”
“Kalau begitu, kumpulkan untukku kayu bakar!” Perintah sang komandan. Lalu pasukan mengumpulkan kayu bakar dengan segera.
Setelah terkumpul kayu bakar, komandan berkata lagi: “Nyalakan api!” Lantas api pun dinyalakan sehingga menjadi besar.
Lalu sang komandan memerintahkan kepada pasukannya: “Masuklah kalian ke dalam api itu!”
.
Para sahabat yang menjadi pasukannya merasa berat untuk mengikuti perintah sang komandan untuk masuk ke dalam api karena bisa menyebabkan mereka mati terpanggang sia-sia. Mereka merasa bimbang antara mematuhi perintah komandan dan antara mati bunuh diri. Mereka pun berdiam diri tidak mengikuti perintah tersebut sampai akhirnya api menjadi padam, dan redalah amarah sang komandan.
.
Ketika kabar tentang kejadian ini sampai kepada Rasulullah صلى الله وسلم, beliau berkomentar: “Kalau seandainya mereka memasuki api itu (untuk membunuh diri-diri mereka), niscaya mereka tidak akan keluar selamanya darinya (api neraka di akhirat).”
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم melanjutkan:
.
لا طاعة في معصية الله إنما الطاعة في المعروف
.
“Tidak ada ketaatan (kepada makhluk) dalam hal bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya taat (kepada makhluk) itu hanyalah dalam perkara kebaikan.”
.
Maknanya, perintah sang komandan kepada pasukannya agar membakar diri mereka di dalam api, itu adalah perintah untuk berbuat maksiat karena Allah telah melarang hamba-Nya untuk melakukan bunuh diri. Oleh karena itu, diharamkan bagi mereka untuk menaati perintah tersebut. Allah ta’ala berfirman:
.
وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
.
“Janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, karena sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada kalian.”[QS An Nisa`: 29]
.
Kisah ini dapat anda lihat di dalam kitab Shahih Al Bukhari (4340) dan Muslim (1840). Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran dan nasehat bagi kita semua. Amin.

PERJUANGAN SEORANG NENEK

Banyak anak-anak yang tinggal di pinggiran desa harus berjalan sangat jauh, jalanan bertebing,
atau bahkan menyeberang sungai.
Bersyukurlah jika Anda dulu bisa pergi ke sekolah naik angkot,
motor atau mungkin di antar dengan mobil.
Dilansir dari en.rocketnews24.com, seorang nenek bahkan rela menggendong cucunya setiap hari untuk pergi ke sekolah.

Di daerah pinggiran kota Yibin Provinsi Szechuan Cina, ada seorang nenek yang usianya 66 tahun menempuh 4 kilometer setiap hari sambil menggendong cucunya untuk diantar pergi ke sekolah. Tubuhnya yang sudah menua pasti membuat Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya berjalan sejauh itu sambil menggendong cucunya yang sudah bukan anak kecil lagi.
Tapi yang mengharukan, nenek ini tidak pernah membuat cucunya terlambat sampai di sekolah.

Fang Qiu Mei kini sudah berusia 14 tahun, cucu yang sangat dicintainya ini dulu lahir dengan kelainan lutut yang membuatnya merasa kesakitan sangat luar biasa meskipun hanya berdiri sesaat.
Fang Qiu Mei sejak kecil sudah kesulitan berjalan, bahkan untuk bergerak saja gadis ini membutuhkan bantuan.
Dengan sangat tega sang ayah meninggalkan rumah saat putrinya ini masih berusia 2 tahun,
kemudian ibu Fang Qiu Mei menikah kembali.
Akhirnya Fang Qiu Mei ditinggalkan bersama kakek dan neneknya. Kini sang kakek sudah tua dan sakit-sakitan,
sehingga seisi rumah hanya bergantung pada si nenek. Semoga nenek ini selalu diberi kesehatan dan kekuatan ya Ladies.

Sekolah Fang Qiu Mei masuk pada pukul 08.30,
nenek bangun pada pukul 05.00 dan membuat persiapan untuk sekolah Fang Qiu Mei, kemudian mereka berangkat pada pukul 07.00. Butuh waktu satu setengah jam untuk menempuh perjalanan sejauh 4 kilometer.
Berjalan kaki di area pegunungan bukan masalah bagi pemuda yang sehat, namun bayangkan bagaimana nenek yang berusia 66 tahun dan membawa beban 40 kilogram dan juga tas sekolah Fang Qiu Mei.
Gadis ini menyadari betapa berat perjuangan neneknya, dia akhirnya berusaha untuk membuat kerajinan dari bambu agar nenek tidak terlalu berat saat menggendongnya. Fang Qiu Mei juga berusaha keras untuk bisa berjalan, agar nenek memiliki waktu lebih banyak untuk istirahat.

Nenek begitu sedih memikirkan bagaimana nanti jika dirinya sudah tiada,
siapa yang akan mengantar dan menemani cucunya tersebut.

GADIS WAFAT STELAH MENGHAFAL AL-QUR'AN 30 JUZ


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Seorang gadis Saudi berusia 15 tahun meninggal dunia karena penyakit yang tidak diketahui, sehari sebelum dia akan mendapat penghargaan dari sekolahnya karena prestasinya berhasil menghafal seluruh Al Quran.

Sebelum wafatnya, gadis itu mengatakan kepada orang tuanya bahwa prestasinya bisa menghafal 30 juz Al-Quran adalah sebuah mahkota di kepala mereka.

Gadis yang berasal dari ibukota Riyadh itu diberitahu oleh pihak sekolahnya untuk menyiapkan diri dalam sebuah upacara pada hari Rabu lalu. Namun pada hari Selasa, ia dilarikan ke rumah sakit dengan demam tinggi dan sekujur tubuhnya mati rasa sebelum akhirnya dia dinyatakan meninggal.

"Saya pergi ke rumahnya untuk mengucapkan selamat dan menemukan dia dan seluruh keluarga dalam suasana hati yang sangat bahagia ... ia memberitahu mereka tentang prestasinya dengan air mata bercucuran di matanya," kata seorang kerabatnya kepada surat kabar Sabq.

"Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan demam tinggi ... dia mengatakan kepada dokter bahwa dia merasakan mati rasa di kakinya dan tidak bisa merasakan mereka ... mati rasa itu kemudian mulai bergerak ke bagian lain dari tubuhnya sebelum dia akhirnya meninggal."

Dokter mengatakan mereka tidak bisa menyelamatkan hidup gadis itu karena mereka tidak bisa mendiagnosa penyakit yang menyerangnya tiba-tiba, menambahkan bahwa mereka masih berusaha mencari penyebabnya.

Dalam pesan kepada teman-temannya sebelum kematiannya, gadis tak dikenal tersebut berkata: "Saya berhasil menghafal Al-Quran ... saya menangis karena bahagia untuk prestasi ini ... saya ucapkan selamat kepada orang tua saya dan saya berjanji untuk membuat prestasi ini menjadi sebuah mahkota di kepala mereka ... Ya Allah, jadikan prestasi ini di dalam hati saya dan jadikan prestasi ini senjata saya dalam hidup.

Wallahu a'lam bishshawab, ..
… Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …

# BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ....

KISAH K.H. AS'AD HUMAM

Ada yang masih ingat? Buku iqro sewaktu kita kecil sampai sekarang, ada cover pengarangnya, siapakah dia? Semoga pahala terus mengalir untuk beliau, karena kita sekarang sudah lancar mengaji. Tahukah siapa beliau? Beliau adalah K.H. As’ad Humam.
Foto: Tahukah Anfa Siapa Kakek Dibalik Sampul Iqra ?

Ada yang masih ingat? Buku iqro sewaktu kita kecil sampai sekarang, ada cover pengarangnya, siapakah dia? Semoga pahala terus mengalir untuk beliau, karena kita sekarang sudah lancar mengaji. Tahukah siapa beliau? Beliau adalah K.H. As’ad Humam.

Memang tak banyak orang yang mengenal K.H. As’ad Humam. K.H. As’ad Humam lahir pada tahun 1933. Beliau mengalami cacat fisik sejak remaja. Beliau terkena penyakit pengapuran tulang belakang, dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama satu setengah tahun. Penyakit inilah yang dikemudian hari membuat As’ad Humam tak mampu bergerak secara leluasa sepanjang hidupnya. Hal ini dikarenakan sekujur tubuhnya mengejang dan sulit untuk dibungkukkan. Dalam keseharian, sholatnya pun harus dilakukan dengan duduk lurus, tanpa bisa melakukan posisi ruku’ ataupun sujud. Bahkan untuk menengok pun harus membalikkan seluruh tubuhnya. Beliau juga bukan seorang akademisi atau kalangan terdidik lulusan Pesantren atau Sekolah Tinggi Islam, beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP).

Nama asli dari KH As’ad Humam hanyalah As’ad saja, sedangkan nama Humam yang diletakkan dibelakang adalah nama ayahnya, H Humam Siradj. KH As’ad Humam (alm) tinggal di Kampung Selokraman, Kotagede Yogyakarta. Ia adalah anak kedua dari 7 bersaudara. Darah wiraswasta diwariskan benar oleh orang tua mereka, terbukti tak ada satu pun dari mereka yang menjadi Pegawai Negeri Sipil. KH Asad Humam sendiri berprofesi sebagai pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro Yogyakarta. Profesi ini mengantarnya berkenalan dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi. Berawal dari silaturahim ini kemudian KH As’ad Humam mengenal metode Qiroati.

Dari Qiroati ini pula kemudian muncul gagasan-gagasanKH As’ad Humam untuk mengembangkannya supaya lebih mempermudah penerimaan metode ini bagi santri yang belajar Al Quran. Mulailah KH As’ad Humam bereksperimen, dan hasilnya kemudian ia catat, dan ia usulkan kepada KH Dachlan Zarkasyi.

Namun gagasan-gagasantersebut seringkali ditolak oleh KH Dachlan Salim Zarkasyi, terutama untuk dimasukkan dalam Qiroati, karena menurutnya Qiroati adalah inayah dari Allah sehingga tidak perlu ada perubahan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan kedua tokoh ”berkonflik”. Sehingga pada akhirnya muncullah gagasan KH As’ad Humam dan Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus “AMM”) Yogyakarta untuk menyusun sendiri dengan pengembangan penggunaan cara cepat belajar membaca Al-Qur’an melalui metode Iqro.

K.H. As’ad Humam telah meninggalkan kita untuk selamanya. Pada awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun, beliau dipanggil Allah SWT. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Ramadhan hari Jum’at (2/2) sekitar Pukul 11:30. Jenazah KH. As’ad Humam dishalatkan di mesjid Baiturahman Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi. Beliau sangat layak disebut sebagai pahlawan bagi kita semua. Meskipun beliau telah meninggal dunia, ilmu yang beliau wariskan menjadi kebaikan bagi beliau yang terus mengalir menambah kebaikan bagi beliau di sisi Allah.

subhanallah...

Semoga, beliau di terhindar dari siksa kubur dan siksa api neraka, Aamiin.
Memang tak banyak orang yang mengenal K.H. As’ad Humam. K.H. As’ad Humam lahir pada tahun 1933. Beliau mengalami cacat fisik sejak remaja. Beliau terkena penyakit pengapuran tulang belakang, dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama satu setengah tahun. Penyakit inilah yang dikemudian hari membuat As’ad Humam tak mampu bergerak secara leluasa sepanjang hidupnya. Hal ini dikarenakan sekujur tubuhnya mengejang dan sulit untuk dibungkukkan. Dalam keseharian, sholatnya pun harus dilakukan dengan duduk lurus, tanpa bisa melakukan posisi ruku’ ataupun sujud. Bahkan untuk menengok pun harus membalikkan seluruh tubuhnya. Beliau juga bukan seorang akademisi atau kalangan terdidik lulusan Pesantren atau Sekolah Tinggi Islam, beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP).

Nama asli dari KH As’ad Humam hanyalah As’ad saja, sedangkan nama Humam yang diletakkan dibelakang adalah nama ayahnya, H Humam Siradj. KH As’ad Humam (alm) tinggal di Kampung Selokraman, Kotagede Yogyakarta. Ia adalah anak kedua dari 7 bersaudara. Darah wiraswasta diwariskan benar oleh orang tua mereka, terbukti tak ada satu pun dari mereka yang menjadi Pegawai Negeri Sipil. KH Asad Humam sendiri berprofesi sebagai pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro Yogyakarta. Profesi ini mengantarnya berkenalan dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi. Berawal dari silaturahim ini kemudian KH As’ad Humam mengenal metode Qiroati.

Dari Qiroati ini pula kemudian muncul gagasan-gagasanKH As’ad Humam untuk mengembangkannya supaya lebih mempermudah penerimaan metode ini bagi santri yang belajar Al Quran. Mulailah KH As’ad Humam bereksperimen, dan hasilnya kemudian ia catat, dan ia usulkan kepada KH Dachlan Zarkasyi.

Namun gagasan-gagasantersebut seringkali ditolak oleh KH Dachlan Salim Zarkasyi, terutama untuk dimasukkan dalam Qiroati, karena menurutnya Qiroati adalah inayah dari Allah sehingga tidak perlu ada perubahan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan kedua tokoh ”berkonflik”. Sehingga pada akhirnya muncullah gagasan KH As’ad Humam dan Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus “AMM”) Yogyakarta untuk menyusun sendiri dengan pengembangan penggunaan cara cepat belajar membaca Al-Qur’an melalui metode Iqro.

K.H. As’ad Humam telah meninggalkan kita untuk selamanya. Pada awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun, beliau dipanggil Allah SWT. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Ramadhan hari Jum’at (2/2) sekitar Pukul 11:30. Jenazah KH. As’ad Humam dishalatkan di mesjid Baiturahman Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi. Beliau sangat layak disebut sebagai pahlawan bagi kita semua. Meskipun beliau telah meninggal dunia, ilmu yang beliau wariskan menjadi kebaikan bagi beliau yang terus mengalir menambah kebaikan bagi beliau di sisi Allah.

KISAH ANAK AJAIB

Foto: ANAK AJAIB INI MENGISLAMKAN RIBUAN ORANG
________________________________________________________
Sharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib. Anak yang terlahir di Tanzania, Afrika Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga Katholik.
.
Namun, pada usia 1,5 tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Alquran dan shalat lima kali sehari. Subhanallah, ia mampu menghafal Alquran tanpa ada orang yang mengajarinya. Awalnya, kedua orang tua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan. Namun,
tetangganya yang Muslim memahami apa yang mdiucapkan anak ajaib itu.
.
Akhirnya, kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda kebesaran Sang Khalik. Kedua orangtuanya pun memeluk Islam. Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dan berpidato dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar.
.
Pada usia empat hingga lima tahun, ia sudah berkeliling Afrika dan
Eropa untuk berceramah dan mengajar. Berkat dakwaahnya, ribuan orang memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang berduyun-duyun bersyahadat setelah mendengar ceramahnya.
.
Subhanallah....
.
Bagikan info islami ini kepada saudara dan teman teman anda atau bahkan kepada orang yang anda tak kenalpun ataupun juga kepada non muslim sekalipun.
.
Dengan klik share/bagikan..
Dan niatkanlah lillahi ta'ala..
Insya Allah akan bermanfa'at dan berpahala. Aamiin ya rabbal alamiinSharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib. Anak yang terlahir diTanzania, Afrika Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga Katholik.
.
Namun, pada usia 1,5 tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Alquran dan shalat lima kali sehari. Subhanallah, ia mampu menghafal Alquran tanpa ada orang yang mengajarinya. Awalnya, kedua orang tua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan. Namun,
tetangganya yang Muslim memahami apa yang mdiucapkan anak ajaib itu.
.
Akhirnya, kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda kebesaran Sang Khalik. Kedua orangtuanya pun memeluk Islam. Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dan berpidato dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar.
.
Pada usia empat hingga lima tahun, ia sudah berkeliling Afrika dan
Eropa untuk berceramah dan mengajar. Berkat dakwaahnya, ribuan orang memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang berduyun-duyun bersyahadat setelah mendengar ceramahnya.
Maasya allah ...allah selalu menunjukkan kebesaranya dibelahan dunia manapun...inspirasi buat kita sekalian yang terlahir sebagai umat muslim....

IBU BANGUN DARI KOMA

Ibu Bangun Dari Koma Setelah Mendengar Nyanyian Putri Yang Setia Menjaga dan Merawatnya

Salah satu kebahagiaan orang tua adalah ketika mereka memiliki anak yang berbakti. Apalah artinya kepandaian dan kekayaan ketika sang anak tak lagi memperhatikan dan menyayangi orang tuanya.

Beranjak dewasa, Song Ying yang masih berusia 22 tahun baru saja meraih gelar sarjana dan mendapatkan pekerjaan sebagai akuntan di tahun 2012 lalu. Namun saat ia hendak menikmati masa-masa kemandiriannya itu, sang ibu mendadak sakit.

Ibunya yang bernama Hu Xuehong mengalami pendarahan otak dan koma. Mau tak mau, Song Ying harus keluar dari pekerjaan untuk merawat ibunya. Sementara sang ayah dan saudarinya mencari uang untuk membayar biaya pengobatan. Hu Xuehong koma selama 2 tahun hingga tahun ini.

Ajaibnya, beberapa waktu lalu Xuehong terbangun dari komanya setelah sekian lama dirawat di rumah. Dokter bertanya-tanya apa yang terjadi sehingga wanita yang telah koma selama 600 hari itu bisa bangun kembali.

Ternyata semua itu berkat nyanyian Song Ying. Sejak keluar dari pekerjaannya, putri Xuehong itu merawatnya sambil menyanyikan lagu China yang populer tentang seorang ibu. Setiap hari ia melakukannya sambil menyuapi atau memandikan ibunya.

Song Ying tak dapat melupakan saat di mana ibunya terbangun, tepat di hari ulang tahunnya 21 Maret kemarin. Song Ying bersama ayah dan saudarinya membawakan kue ulang tahun untuk sang ibu. Saat ia menggenggam tangan Xuehong, mendadak ia merasa tangan ibunya itu menggenggamnya erat.

"Aku tak percaya, dia meremas tanganku dan beberapa detik kemudian ia membuka mata an tersenyum padaku. Ini pertama kalinya ia melihat cahaya mentari setelah 600 hari lamanya," kata Song Ying.

Aku Tak Akan Menyerah - Song Ying

Pengobatan dan perawatan ibunya memang tidak mudah apalagi murah. Namun semua itu tak menjadi alasan bagi Song Ying untuk takluk pada keadaan. Ia dengan ayah dan saudarinya selalu berusaha merawat sang ibu.

"Aku tidak akan menyerah untuk ibuku. Sekarang kami ingin berkonsentrasi untuk membuatnya bisa berjalan kembali," cerita Song Ying.

Ladies, sungguh mulia hati gadis ini. Meski ia harus meninggalkan pekerjaannya, ia rela demi merawat ibunya hingga sembuh. Tak menyerahkannya pada perawat dan setia menyanyikan lagu untuk ibunya.

Kini usahanya berbuah manis dan menginspirasi banyak orang. China banyak dikritik untuk kasus-kasus yang mengerikan belakangan ini. Namun tindakan Song Ying membuat banyak orang di Eropa kagum karena masih ada anak-anak yang berbakti di negara tersebut.

Song Ying mengingatkan kita bahwa sebagai anak, sekalipun sudah dewasa dna bisa melakukan apa-apa sendiri, jangan lupa untuk membalas budi dan tetap berbakti pada orang tua. Karena hal itulah yang bisa membahagiakan hati mereka.

KISAH TUKANG GORENGAN

Alkisah, ada seorang penjual gorengan yang selalu menyisakan buntut singkong goreng yang tak terjual. Dia selalu memberikan sisa gorengan tersebut pada seorang bocah yang sering main di tempatnya mangkal.
.
Tanpa terasa, sudah lebih dari 20 tahun dia menjalani usahnya itu. Namun tidak ada perubahan yang berarti, usahanya tetap begitu-begitu saja.
.
Suatu hari, datang seorang pria membawa mobil mewah, lalu berhenti di depan gerobak gorengannya. Pria itu bertanya,
.
"Ada gorengan buntut singkong, Pak?" tanya pria itu
.
Si tukang gorengan lantas menjawab,
"Nggak ada, Mas."
.
"Saya kangen sama buntut singkongnya, Pak. Dulu waktu kecil, ketika ayah saya baru meninggal, tidak ada yang membiayai hidup saya. Teman-teman saya mengejek saya karena tidak bisa beli jajanan. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut singkong goreng kepada saya, setiap kali saya main di dekat gerobak bapak," ujar pria muda itu.
.
Tukang gorengan terperangah. "Yang saya berikan dulu kan cuma buntut singkong. Kenapa kamu masih ingat saya?" jawab tukang gorengab itu
.
"Bapak tidak sekadar memberi buntut singkong, tapi juga sudah memberikan kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa membalas budi baik Bapak. Tapi, saya ingin memberangkatkan Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak bahagia," lanjut pria itu.
.
Si tukang singkong goreng hampir tidak percaya. Hanya sebuah kebaikan/sedekah kecil tapi mendatangkan berkah yang begitu besar!
.
Pesan dari kisah ini : selalu bersyukur dan berbuat baik. Sekecil apa pun, asal ikhlas dan tulus, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan keberkahan.   Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.
.
Semoga, kita dapat mengambil hikmah dan mengambil yang positif, juga dapat meniru perilaku si tukang gorengan itu. Aamiin ya rabbal alamiin
.

KEJADIAN GANTI LAMPU


Cerita dimulai ketika sedang bebenah kamar -atau lebih tepatnya musholla kecil didalam rumah karena kamar sepetak itu kerap digunakan keluarga kecilku untuk Sholat.

"Mas, lampunya di ganti ya. . Bunda pengen yg lebih terang" tetiba aku nyelethuk ke suami menyampaikan
keinginanku. (Bunda-panggilan sayang.red) "Iya nanti" jawab suamiku datar.

Hari pun berlalu. kata “nanti” yang di janjikan suamiku belum juga di lunasi. sampai ingiiiin rasanya menyampaikan keinginanku sekali lagi karena mungkin suamiku lupa.

ah tapi sudahlah. sudah ku patenkan jika permintaan cukup satu kali.(Permintaan kedua, ketiga yang
di ulang-ulang itu gengsi hehe)

Lamaa juga. aku masih bertanya-tanya dalam hati. tak seperti biasa suamiku abai seperti ini. yahh.. sejurus dengan itu lama juga aku diam serambi menunggu terkabulnya permintaan.padahal kalaupun gak harus beli
lampu yang baru. bisa di tukar dengan lampu di ruangan lain yang lebih terang. Masak iya sih gak kepikiran gitu juga.

"ya Allah.. padahal permintaanku sederhana banget loh" gerutuku dalam hati.

Di sela-sela penantian panjang itu (kira-kira sebulan).tiba-tiba aku menemukan semacam hidayah atau
bisa disebut petunjuk bisa juga jawaban dari ketidakjelasan ini.

Siang itu aku lagi bosan. sebosan-bosannya. kepikiran juga mungkin bisa di hilangin dengan baca buku.
Ya udah itu baca buku sambil dudukdi ruang tamu. halaman demi halaman sudah dibaca. Nahh dan gak nyangka waktu itu sempet baca hadist ini :

“Sesungguhnya shalatnya seorang wanita yang paling dicintai Allah adalah shalat di tempat yang paling
gelap di dalam rumahnya .”

Astagfirullah.. langsung nelen ludah nih bacanya. jadi terjawab kenapapermintaanku belum dikabulkan
sama suami.Dan dari kemarin aku yang antusias banget pengen ganti lampu. padahal kan udah bener ya..
lampunya lebih redup dari ruangan lainnya. aduhhh..!! betapa memperjelas ke- dungu-anku tentang agama. (ya tapi kalau gak gini gak bakal pinter juga sih.. ; iya juga sihh hehe)

Pantesan suamiku gak kayak biasanya; dan gak mungkin juga dia lupa. karena biasanya sih yang pelupa adalah aku. hehe

Sekian :)) ambil hikmahnya ya, gak boleh su’udzon sama suami. juga permintaan itu satu kali, permintaan
kedua, ketiga yang di ulang-ulang adalah Gengsi. Oke sepakat.

KISAH PEREMPUAN GILA MASUK ISLAM

"Islam mengajarkan kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu."

VIVAnews - Kebahagiaan sejati dan menemukan ketenangan hidup, adalah tujuan sejati manusia. Ia bisa ditemukan dengan beragam cara, misalnya berbuat kebaikan untuk sesama, pergi ke tempat sunyi untuk berkontemplasi, atau mendalami ajaran agama.

Salah satunya dialami Heather Matthews (27), penampilannya berubah drastis, perempuan "gila pesta" dengan penampilan super-minim kini berhijab atau mengenakan jilbab setelah memeluk agama Islam. Baginya Islam mengenalkannya pada kesejatian cinta dan kebahagiaan, yang tidak ia jumpai di gaya hidup lamanya.

Matthews, ibu dua anak itu, masuk Islam empat minggu lalu, dua bulan setelah pulang dari liburan di Ibiza. Ia kini bahkan mengatakan, foto-foto liburannya di Ibiza, tanpa jilbab, adalah sebuah bukti kekeliruan bagaimana dunia Barat mendefinisikan kecantikan.

"Aku melihat cara gadis-gadis masa kini berperilaku dan berdandan, mati-matian menciptakan imej untuk mereka tunjukkan pada orang lain, terutama para pria," kata dia. "Ini adalah soal menghormati diri sendiri. Jika Anda berpakaian dan berperilaku dengan cara tertentu, baik atau buruk, itu akan mempengaruhi cara orang memperlakukan Anda."

"Islam mengajarkan pada saya tentang kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu. Saat ini saya bahkan memandang perjodohan adalah hal yang logis."

Studi kelompok lintas agama, Faith Matters menemukan, jumlah warga Inggris yang akhirnya memeluk agama Islam saat ini melewati angka 100.000, dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Laporan tersebut juga menyebut, dua per tiganya adalah perempuan, dengan rata-rata usia 27 tahun. Seperti halnya Matthews.

Jalannya menuju Islam diawali justru ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang curiga pada Islam, mulai banyak membaca untuk mendukung argumennya.

Meski mereka bercerai tahun lalu, Heather Matthews terus mempelajari Islam dan makin mengerti. Akhirnya, empat minggu lalu ia mengucap kalimat syahadat di depan ulama lokal. "Aku saat ini memiliki saudari-saudari muslim, mereka membelikan aku hijab dan buku-buku Islami untuk merayakannya. Ini luar biasa."

Keputusannya itu menimbulkan reaksi dari teman-teman dan keluarga. Juga kenalannya yang kebetulan berpapasan, ternganga melihat kepalanya berjilbab. "Saat memakai jilbab, aku bisa tersenyum pada orang, tanpa membuat mereka berpikir, itu godaan secara seksual," kata dia seperti dilansir Daily Mail.

Matthews juga sepakat dengan aturan Islam, yang melarang hubungan seks di luar pernikahan. Juga menyimpan kecantikan hanya untuk suami. Ia kini berhenti minum alkohol, hanya mengonsumsi makanan halal, dan berniat puasa penuh di Bulan Ramadhan.

Tak ada paksaan dalam beragama

Meski menemukan ketenangan dalam Islam, Matthews tak akan memaksakan agama barunya pada dua putrinya, Ellah (5) dan Halle (2) hasil pernikahannya dengan Jerrome. Ia memberi kesempatan pada dua putrinya untuk menemukan jalan hidupnya sendiri.

Seperti halnya dirinya. "Orang bisa saja berprasangka, aku dalam tekanan. Tapi tidak. Aku perempuan yang kuat, percaya diri, dan berpikiran bebas," kata dia. "Aku mungkin masuk kategori orang-orang yang dianggap tak mungkin masuk Islam."

Namun, Matthews yakin, ia tak menyesali keputusannya. "Mungkin mengejutkan, namun aku memilih Islam demi cinta dan kebahagiaan. Yang jelas hidupku telah berubah." (umi)

ANAK KECIL YANG SANGAT KUAT DAN TEGAR

Bocah Siti Aisyah, Setahun Lebih Tidur di Becak Bersama Ayahnya yang Sakit

Medan - Siti Aisyah Pulungan (8) sudah lebih dari satu tahun tidur di becak bersama ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (56) yang sakit parah. Jika malam tiba, keduanya meringkuk di atas becak yang diparkir di teras rumah warga. Saat hujan, suasana menjadi semakin sulit.


Aisyah kini tidak sekolah lagi. Dulu dia sempat duduk di kelas satu Sekolah Dasar(SD), namun seiring dengan kondisi ayahnya yang sulit, kesehariannya kini hanya menjaga ayahnya. "Mulai dari bangun pagi sampai mau tidur lagi, hanya menjaga ayah,” kata Aisyah di\ trotoar depan Masjid Raya Al Mashun, Jalan
Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (19/3/2014) sore.Becak barang itu menjadi rumah bagi Aisyah dan ayahnya. Ada bantal, ember, selimut, pakaian dan kebutuhan harian lainnya. Mereka tinggal dan beraktivitas di atas becak itu. Malam hari mereka memarkirkan becaknya di depan teras rumah warga di seputar Jalan Sisingamangaraja. 

Jika pagi tiba, mereka pindah ke sekitar Masjid Raya. Aisyah lah yang mendayung becak itu. Sang ayah Nawawi menderita penyakit komplikasi paru yang berimbas pada kondisi fisiknya. Kurus layu dan tidak bisa
menggerakkan sebagian besar tubuh. Aisyah menjadi tumpuan. Setiap hari Aisyah yang memberi makan, minum, dan memberi obat dan mengurus kebersihan tubuh ayahnya. Setiap hari keduanya memarkirkan becak mereka di samping Masjid Raya. Masjid bersejarah ini menjadi bagian dari penyambung hidup mereka. Saat masjid sedang tidak ramai, Aisyah masuk dan membersihkan tubuh di kamar mandi masjid itu. Usai mandi, dia kemudian membawa kain yang sudah dibasahi untuk mengelap tubuh ayahnya. Begitu cara ayahnya mandi. Tapi jika akan ke kamar mandi masjid, Aisyah tidak akan masuk dari pintu depan. Ini masjid yang rutin dikunjungi turis dan pejabat, jika Aisyah terlihat masuk dari depan, bisa menyulitkan penjaga. Maka Aisyah masuk dengan cara melompati pagar masjid. Penjaga masjid tahu, tapi tidak memarahi.


Keberadaan Aisyah dan ayahnya tidak disukai pejabat kelurahan. Mereka sering diusir, apalagi jika pejabat akan datang mengunjungi Masjid Raya. Jika sudah begitu, maka Aisyah akan mendayung becaknya, membawa ayahnya pergi ke tempat yang aman,


itulah sedikit kisah nyata yang dialami seorang anak kecil yang sangat kuat menghadapi cobaan yang menimpa dirinya dan juga bapaknya, semoga kita bisa mengambil hikmaqhnya dari kisah diatas.

15.KISAH NABI HARUN AS

Sunday, March 23, 2014

Nabi Harun adalah kakak kandung dari nabi Musa as. Nabi Harun as dilahirkan tiga tahun sebelum nabi Musa as dan memiliki kemampuan fasih dalam berbicara serta mempunyai pendirian tetap. Sering kali mendampingi nabi Musa as dalam menyampaikan dakwah kepada Firaun, Hamman dan Qarun.

Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha
Garis Keturunan: 
Adam as Syits Anusy Qainan Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij Ra'u Saruj Nahur Azar Ibrahim as Ishaq as Ya'qub as Lawi Azar Qahats Imran Harun as
Usia: 123 tahun
Periode sejarah: 1531 - 1408 SM
Tempat diutus (lokasi): Sinai di Mesir
Jumlah keturunannya (anak): -
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu') di Jordania (sekarang)
Sebutan kaumnya: Bani Israil dan Fir'aun (gelar raja Mesir)
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 20 kali


Harun bin Imran bin Qahats bin Azar bin Lawi bin Yaakub bin Ishak bin Ibrahim. Beliau adalah kakak Nabi Musa, diutus untuk membantu Musa memimpin Bani Israel ke jalan yang benar.

Firman Allah: "Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebahagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi."

Harun dilahirkan empat tahun sebelum Musa. Beliau yang fasih berbicara dan mempunyai pendirian tetap sering mengikuti Musa dalam menyampaikan dakwah kepada Firaun, Hamman dan Qarun. Nabi Musa sendiri mengakui saudaranya fasih berbicara dan berdebat, seperti diceritakan al-Quran: "Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku kawatir mereka akan berdusta."

Nabi Harun hidup selama 123 tahun. Beliau wafat 11 bulan sebelum kematian Musa, yaitu sebelum Bani Israil memasuki Palestina. Mengenai Bani Israel, mereka sukar dipimpin, namun dengan kesabaran Musa dan Harun, mereka dapat dipimpin supaya mengikuti syariat Allah, seperti terkandung dalam Taurat ketika itu.

Selepas Harun dan Musa meninggal dunia, Bani Israel dipimpin oleh Yusya' bin Nun. Namun, selepas Yusya' mati, lama-kelamaan mereka meninggalkan syariat yang terkandung dalam Taurat, sehingga menimbulkan perselisihan dan perbedaan pendapat, akhirnya menyebabkan perpecahan Bani Israel.


Pengutusan Nabi Harun

Riwayat Nabi Harun tidak terpisahkan dengan Nabi Musa, dan dakwahnya dilakukan bersama dengan Musa, karena tugas Nabi Harun untuk membantu Nabi Musa dalam berdakwah.

Pada masa Nabi Yusuf, sekelompok bani Israil telah menetap di daerah Mesir setelah bermigrasi dari negeri Kan'an. Mereka adalah pemeluk agama tauhid yang berpegang teguh pada agama Nabi Ibrahim, berbeda dengan para fir'aun yang menyembah patung dan berhala. Seiring kemajuan zaman, petumbuhan bani Israil pun berkembang pesat.

Para fir'aun khawatir jika mereka mencampuri urusan politik dan agama kehidupan masyarakat Mesir. Akhirnya, mereka menyiksa bani Israil dengan siksaan yang pedih. Hal ini terekam dalam firman Allah, "(ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Firaun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya. Mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabbmu," (QS. Al-Baqarah [2]: 49).


Ditengah kesulitan yang dialami bani Israil, Allah berkehendak atas kelahiran Musa. Sang ibu pun menyembunyikan kelahirannya, sebagaimana firman Allah, "Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul," (QS. Al-Qashash [28]: 7).


Janji Allah untuk untuk menjaga bayi ini pun terbukti. Fir'aun memperbolehkan istrinya mencari seorang ibu yang mau menyusui bayi tersebut. Dia pun menemukan ibu Musa dan menyuruhnya agar menyusui sang bayi.

Musa dibesarkan di lingkungan istana Fir'aun, di tangan para dukun dan pemuka-pemuka agama mereka. Ketika dewasa, Allah memberinya ilmu dan hikmah. Pada suatu hari, ada orang Mesir yang mengejek dan memaksa seseorang bani Israil melakukan suatu pekerjaan untuknya. Orang bani Israil itu lantas meminta pertolongan Nabi Musa. Dia pun menolongnya dan memukul orang Mesir itu, dan tanpa sengaja orang itu mati.

Pada hari berikutnya, orang bani Israil kembali berkelahi dengan orang Mesir yang lain. Orang bani Israil itu lantas meminta pertolongan lagi kepada Nabi Musa. Akan tetapi Nabi Musa malah membentak dan memarahi orang Israil itu karena seringnya dia berbuat buruk. Orang Israil itu mengira Musa akan membunuhnya. Dia pun segera bertanya, "Apakah engkau ingin membunuhku seperti orang Mesir kemarin?"


Mendengar cerita pembunuhan itu, orang Mesir tersebut segera menemui kaumnya dan menceritakan apa yang terjadi. Fir'aun pun segera mengirim pasukan mencari Musa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, salah seorang yang menyayangi Musa segera memberi tahunya setelah mendengar sesuatu yang terjadi di istana Fir'aun. Dia menyuruh Musa pergi meninggalkan bahaya ancaman Fir'aun. Musa pun pergi meninggalkan Mesir menuju Madyan, daerah di bagian barat laut Jazirah Arab.

Di Madyan, Musa tinggal di rumah orang tua yang beriman, yaitu Nabi Syuaib. Setelah orang tua itu (Nabi Syuaib) melihat keluhuran akhlak dan tanggung jawab Musa yang sangat tinggi, dia lalu menikahkan Musa dengan salah satu putri beliau. Musa kemudian ingin kembali ke mesir setelah beberapa lama tinggal di Madyan.

Ketika sampai di Bukit Tursina, Musa tersesat. Tibalah waktu malam saat Allah hendak memberikan tugas kenabian dan wahyu kepadanya. Pada saat itu, malam terasa dingin dan Musa melihat cahaya api dari kejauhan. Dia lantas menyuruh keluarganya agar tidak meninggalkan tempat mereka karena dia ingin pergi mencari sedikit api untuk penerangan. Tatkala dia sampai ke tempat api tersebut, Allah berfirman kepadanya, "Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada ilah selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku," (QS. Thaha [20]: 14).


Hal itu kemudian menjadi tanda awal kenabian Musa sebagai Kalimullah. Permintaan Musa pun dikabulkan dan Allah mengutus pula saudaranya, Harun sebagai pendampingnya.

Allah memerintahkan mereka berdua (Musa dan Harun) agar bertutur lemah lembut saat memperingatkan Fir'aun. Selain itu, mereka juga diperintahkan untuk mengatakan kepada Fir'aun, "Kami adalah utusan Rabb alam semesta kepadamu. Lepaskanlah bani Israil dan jangan siksa mereka. Keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk."

Pada saat itulah kesombongan menguasai Fir'aun hingga dia berkata kepada Musa, "Bukanlah kami yang mengasuhmu sewaktu kecil?1" Dia pun menyebutkan berbagai kebaikannya terhadap Musa, bahkan mulai mengejek dan menuduh Nabi Musa dan Nabi Harun melakukan sihir. Fir'aun lalu memerintahkan tukang sihirnya untuk menghadapi mereka berdua. Ahli sihir Fir'aun pun berdatangan dan melemparkan tali-tali mereka dan menyihirnya menjadi ular untuk menandingi Musa. Nabi Musa lantas melemparkan tongkatnya yang kemudian berubah menjadi ular dan menelan ular-ular mereka atas pertolongan Allah.

Melihat mukjizat itu, para ahli sihir Fir'aun pun mengimani Musa dan syariat Allah yang dia bawa. Mereka juga tidak memedulikan berbagai ancaman Fir'aun. Mereka semua berkata seperti yang diabadikan al-Qur'an, "Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (adzab-Nya)," (QS. Thaha [20]: 73).


Fir'aun lalu berencana membunuh Musa dan Harun serta semakin keras menyiksa bani Israil. Nabi Musa memerintahkan mereka untuk menguatkan jiwa dan bersabar. Dia kemudian berdoa kepada Allah agar menurunkan adzab yang pedih kepada Fir'aun dan kaumnya. Allah berfirman,"Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. )," (QS. Al-A'raf [7]: 133).


Ketika Fir'aun dan kaumnya sudah tidak berdaya dengan adzab dengan adzab yang menimpa mereka, dia pun meminta kepada Musa agar berdoa kepada Allah untuk menghentikan siksaan itu. Fir'aun kemudian berjanji tidak akan lagi menyiksa bani Israil. Nabi Musa lantas memohon kepada Allah agar menghentikan siksaan itu dan Allah pun mengakhirinya. Namun, Fir'aun ingkar janji, dan dia kembali menyiksa bani Israil untuk kedua kalinya.

Sementara itu, bani Israil berkumpul dan meminta kepada Nabi Musa dan Nabi Harun agar dia membawa mereka keluar dari Mesir. Nabi Musa dan Nabi Harun pun membawa kaumnya dan berangkat ke arah negeri Kan'an melewati Sinai. Fir'aun beserta bala tentaranya mengejar mereka. Namun, Nabi Musa dan Nabi Harun beserta kaumnya dapat menyeberangi laut dengan mukjizat yang telah Allah berikan kepada Musa. Fir'aun dan pasukannya juga ikut menyeberang laut mengejar mereka, tetapi Allah menenggelamkan Fir'aun beserta seluruh tentaranya.

Nabi Musa dan Nabi Harun serta bani Israil tiba di padang pasir negeri Sinai. Setelah melihat banyak perbedaan antara daerah itu dan negeri sungai Nil yang subur (Mesir), mereka mengajukan berbagai permintaan kepada Nabi Musa. Nabi Musa telah menerima Taurat. Di dalamnya terdapat beragam syariat samawiyah. Kaumnya mulai menyeleweng, terlebih setelah Nabi Musa pergi untuk menerima lembaran wahyu. As-Samiri telah mempengaruhi bani Israil untuk menyembah anak sapi sehingga mereka meminta kepada Musa agar dibuatkan patung untuk disembah.

Nabi Musa lantas marah dan mengecam permintaan mereka. Dia ingin menjadikan sebuah pusat pemerintahan untuk kaumnya. Dia kemudian pergi menuju kota Ariha (Jericho), tetapi kaumnya tidak mau dan berkata seperti termaktub dalam al-Qur'an, "Mereka berkata, 'wahai Musa, sampai kapanpun kami tidak akan memasuki, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu, pergilah engkau bersama Rabbmu, dan berperanglah kalian berdua, biarlah kami tetap (menanti) di sini saja,' " (QS. Al-Ma'idah [5]: 24).

Di saat mereka menolak untuk masuk negeri yang disucikan itu, Allah membalasnya dengan adzab. Mereka pun tersesat di lembah Tih selama 40 tahun. Beberapa tahun setelah itu, Nabi Harun wafat lalu disusul Nabi Musa. Setelah Nabi Musa wafat, bani Israil baru merasakan buruk dan bodohnya perbuatan serta tingkah laku mereka kepada Nabi Musa. Karena itu, mereka mengangkat Yusya' bin Nun sebagai Raja. Dialah yang kemudian membawa mereka menyeberangi sungai Jordan (asy-Syari'ah) menuju kota Ariha dan tinggal di sana.

KATA CINTA 49

Jangan yakinkan diri bahwa dia menyukaimu, hanya karena dia bersikap manis padamu. Kadang kamu hanya sebuah pilihan ketika dia bosan.

Jangan pernah menghina masa lalu seseorang,karena kalian pasti tidak tahu masa depannya

Kadang masalah adalah sahabat terbaikmu. Mereka buatmu jadi lebih kuat, dan buatmu menempatkan Tuhan di sisimu yang paling dekat.Dengan adanya masalah membuat kita semakin dewasa dn semakin kita lbh dekat ke pada allah swt

Ketika seseorang berusaha menjauhi hidupmu, biarkanlah. Kepergian dia hanya membuka pintu bagi seseorang yang lebih baik tuk masuk.

Pertahanin orang yang mau pertahanin kamu juga. Jangan pertahanin orang yang ga pertahanin kamu. Kasian kamunya. 

Cewek bawel karna dia perduli. Cewek cemburu karna dia sayang. Cewek khawatir karna dia takut kehilangan. Bersyukur punya cewek kaya gitu.

Cewek itu ingatannya kuat! Dia selalu ingat hal2 yg membuat dia sedih dan dia juga selalu ingat hal2 yg membuat dia bahagia.

Sahabat adalah seseorang yg selalu membuat hatimu bahagia. Sahabat selalu membuat hidup jauh lebih menyenangkan

Nyesek itu disaat lo lagi sayang-sayangnya sama dia tiba2 "kita putus ya, aku pengen fokus belajar" gak lama kemudian dia udah jadian lagi.

Jika cinta bersemi karena rupa,
maka cintamu akan luntur karena umur.

Jika cinta bersemi karena harta,
maka cintamu akan runtuh karena rakus.

Jika cinta bersemi karena kepandaian,
maka cintamu akan hancur karena kesombongan.

Jika cinta bersemi karena akhlak mulia,
maka cintamu akan utuh untuk selamanya.

Dan Jika cinta karena Allah, maka Allah tak mungkin mengecewakanmu,
sebaliknya ia akan berikan cinta yang terbaik untukmu..
 
 
 
 
 
 
 

14.KISAH NABI MUSA AS



Julukan nabi Musa as adalah Kalim Allah (كليم الله, Kalimullah) yang artinya orang yang diajak bicara oleh Allah. Nabi Musa as diutus untuk memimpin kaum Israel ke jalan yang benar. Allah menurunkan kitab Taurat kepada nabi Musa as.
Nama: Musa bin Imran
Garis Keturunan:
Adam as Syits Anusy Qainan Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij Ra'u Saruj Nahur Azar Ibrahim as Ishaq as Ya'qub as Lawi Azar Qahats Imran Musa as
Usia: 120 tahun
Periode sejarah: 1527 - 1407 SM
Tempat diutus (lokasi): Sinai di Mesir
Jumlah keturunannya (anak): 2 anak (namanya Azir dan Jarsyun), dari istrinya yang bernama Shafura
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu') di Jordania (sekarang)
Sebutan kaumnya: Bani Israil dan Fir'aun (gelar raja Mesir)
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 136 kali


Musa (Mose, Musse, Moses) adalah seorang nabi yang menerima Kitab Taurat. Nama Musa diberi keluarga Firaun, "Mu" berarti air dan "sa" adalah tempat penemuannya di tepi sungai Nil. Musa mendapat julukan Kalimullah yang artinya orang yang diajak bicara oleh Allah.

Pengutusan Nabi Musa

Pada masa Nabi Yusuf, sekelompok bani Israil telah menetap di daerah Mesir setelah bermigrasi dari negeri Kan'an. Mereka adalah pemeluk agama tauhid yang berpegang teguh pada agama Nabi Ibrahim, berbeda dengan para fir'aun yang menyembah patung dan berhala. Seiring kemajuan zaman, petumbuhan bani Israil pun berkembang pesat.

Para fir'aun khawatir jika mereka mencampuri urusan politik dan agama kehidupan masyarakat Mesir. Akhirnya, mereka menyiksa bani Israil dengan siksaan yang pedih. Hal ini terekam dalam firman Allah, "(ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Firaun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya. Mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabbmu," (QS. Al-Baqarah [2]: 49).


Ditengah kesulitan yang dialami bani Israil, Allah berkehendak atas kelahiran Musa. Sang ibu pun menyembunyikan kelahirannya, sebagaimana firman Allah, "Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul," (QS. Al-Qashash [28]: 7).

Janji Allah untuk untuk menjaga bayi ini pun terbukti. Fir'aun memperbolehkan istrinya mencari seorang ibu yang mau menyusui bayi tersebut. Dia pun menemukan ibu Musa dan menyuruhnya agar menyusui sang bayi.

Musa dibesarkan di lingkungan istana Fir'aun, di tangan para dukun dan pemuka-pemuka agama mereka. Ketika dewasa, Allah memberinya ilmu dan hikmah. Pada suatu hari, ada orang Mesir yang mengejek dan memaksa seseorang bani Israil melakukan suatu pekerjaan untuknya. Orang bani Israil itu lantas meminta pertolongan Nabi Musa. Dia pun menolongnya dan memukul orang Mesir itu, dan tanpa sengaja orang itu mati.

Pada hari berikutnya, orang bani Israil kembali berkelahi dengan orang Mesir yang lain. Orang bani Israil itu lantas meminta pertolongan lagi kepada Nabi Musa. Akan tetapi Nabi Musa malah membentak dan memarahi orang Israil itu karena seringnya dia berbuat buruk. Orang Israil itu mengira Musa akan membunuhnya. Dia pun segera bertanya, "Apakah engkau ingin membunuhku seperti orang Mesir kemarin?"

Mendengar cerita pembunuhan itu, orang Mesir tersebut segera menemui kaumnya dan menceritakan apa yang terjadi. Fir'aun pun segera mengirim pasukan mencari Musa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, salah seorang yang menyayangi Musa segera memberi tahunya setelah mendengar sesuatu yang terjadi di istana Fir'aun. Dia menyuruh Musa pergi meninggalkan bahaya ancaman Fir'aun. Musa pun pergi meninggalkan Mesir menuju Madyan, daerah di bagian barat laut Jazirah Arab.

Di Madyan, Musa tinggal di rumah orang tua yang beriman, yaitu Nabi Syuaib. Setelah orang tua itu (Nabi Syuaib) melihat keluhuran akhlak dan tanggung jawab Musa yang sangat tinggi, dia lalu menikahkan Musa dengan salah satu putri beliau. Musa kemudian ingin kembali ke mesir setelah beberapa lama tinggal di Madyan.

Ketika sampai di Bukit Tursina, Musa tersesat. Tibalah waktu malam saat Allah hendak memberikan tugas kenabian dan wahyu kepadanya. Pada saat itu, malam terasa dingin dan Musa melihat cahaya api dari kejauhan. Dia lantas menyuruh keluarganya agar tidak meninggalkan tempat mereka karena dia ingin pergi mencari sedikit api untuk penerangan. Tatkala dia sampai ke tempat api tersebut, Allah berfirman kepadanya, "Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada ilah selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku," (QS. Thaha [20]: 14).

Hal itu kemudian menjadi tanda awal kenabian Musa sebagai Kalimullah. Permintaan Musa pun dikabulkan dan Allah mengutus pula saudaranya, Harun sebagai pendampingnya.

Allah memerintahkan mereka berdua (Musa dan Harun) agar bertutur lemah lembut saat memperingatkan Fir'aun. Selain itu, mereka juga diperintahkan untuk mengatakan kepada Fir'aun, "Kami adalah utusan Rabb alam semesta kepadamu. Lepaskanlah bani Israil dan jangan siksa mereka. Keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk."

Pada saat itulah kesombongan menguasai Fir'aun hingga dia berkata kepada Musa, "Bukanlah kami yang mengasuhmu sewaktu kecil?" Dia pun menyebutkan berbagai kebaikannya terhadap Musa, bahkan mulai mengejek dan menuduh Nabi Musa dan Nabi Harun melakukan sihir. Fir'aun lalu memerintahkan tukang sihirnya untuk menghadapi mereka berdua. Ahli sihir Fir'aun pun berdatangan dan melemparkan tali-tali mereka dan menyihirnya menjadi ular untuk menandingi Musa. Nabi Musa lantas melemparkan tongkatnya yang kemudian berubah menjadi ular dan menelan ular-ular mereka atas pertolongan Allah.

Melihat mukjizat itu, para ahli sihir Fir'aun pun mengimani Musa dan syariat Allah yang dia bawa. Mereka juga tidak memedulikan berbagai ancaman Fir'aun. Mereka semua berkata seperti yang diabadikan al-Qur'an, "Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (adzab-Nya)," (QS. Thaha [20]: 73).


Fir'aun lalu berencana membunuh Musa dan Harun serta semakin keras menyiksa bani Israil. Nabi Musa memerintahkan mereka untuk menguatkan jiwa dan bersabar. Dia kemudian berdoa kepada Allah agar menurunkan adzab yang pedih kepada Fir'aun dan kaumnya. Allah berfirman,"Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. )," (QS. Al-A'raf [7]: 133).


Ketika Fir'aun dan kaumnya sudah tidak berdaya dengan adzab dengan adzab yang menimpa mereka, dia pun meminta kepada Musa agar berdoa kepada Allah untuk menghentikan siksaan itu. Fir'aun kemudian berjanji tidak akan lagi menyiksa bani Israil. Nabi Musa lantas memohon kepada Allah agar menghentikan siksaan itu dan Allah pun mengakhirinya. Namun, Fir'aun ingkar janji, dan dia kembali menyiksa bani Israil untuk kedua kalinya.

Sementara itu, bani Israil berkumpul dan meminta kepada Nabi Musa dan Nabi Harun agar dia membawa mereka keluar dari Mesir. Nabi Musa dan Nabi Harun pun membawa kaumnya dan berangkat ke arah negeri Kan'an melewati Sinai. Fir'aun beserta bala tentaranya mengejar mereka. Namun, Nabi Musa dan Nabi Harun beserta kaumnya dapat menyeberangi laut dengan mukjizat yang telah Allah berikan kepada Musa. Fir'aun dan pasukannya juga ikut menyeberang laut mengejar mereka, tetapi Allah menenggelamkan Fir'aun beserta seluruh tentaranya.

Nabi Musa dan Nabi Harun serta bani Israil tiba di padang pasir negeri Sinai. Setelah melihat banyak perbedaan antara daerah itu dan negeri sungai Nil yang subur (Mesir), mereka mengajukan berbagai permintaan kepada Nabi Musa. Nabi Musa telah menerima Taurat. Di dalamnya terdapat beragam syariat samawiyah. Kaumnya mulai menyeleweng, terlebih setelah Nabi Musa pergi untuk menerima lembaran wahyu. As-Samiri telah mempengaruhi bani Israil untuk menyembah anak sapi sehingga mereka meminta kepada Musa agar dibuatkan patung untuk disembah.

Nabi Musa lantas marah dan mengecam permintaan mereka. Dia ingin menjadikan sebuah pusat pemerintahan untuk kaumnya. Dia kemudian pergi menuju kota Ariha (Jericho), tetapi kaumnya tidak mau dan berkata seperti termaktub dalam al-Qur'an, "Mereka berkata, 'wahai Musa, sampai kapanpun kami tidak akan memasuki, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu, pergilah engkau bersama Rabbmu, dan berperanglah kalian berdua, biarlah kami tetap (menanti) di sini saja,' " (QS. Al-Ma'idah [5]: 24).

Di saat mereka menolak untuk masuk negeri yang disucikan itu, Allah membalasnya dengan adzab. Mereka pun tersesat di lembah Tih selama 40 tahun. Beberapa tahun setelah itu, Nabi Harun wafat lalu disusul Nabi Musa. Setelah Nabi Musa wafat, bani Israil baru merasakan buruk dan bodohnya perbuatan serta tingkah laku mereka kepada Nabi Musa. Karena itu, mereka mengangkat Yusya' bin Nun sebagai Raja. Dialah yang kemudian membawa mereka menyeberangi sungai Jordan (asy-Syari'ah) menuju kota Ariha dan tinggal di sana.

Jasad Fir'aun (Mineptah bin Ramses II)

Prof. Afifuddin Thabbarah menyebutkan bahwa Mineptah bin Ramses II menggantikan kepemimpinan ayahnya. Dialah Fir'aun yang kepadanya Musa diutus Allah untuk mengeluarkan bani Israil dari Mesir. Dia pula yang mengejar Musa ke laut hingga dia tenggelam bersama pasukannya. Jasadnya masih utuh hingga saat ini. Allah berfirman, "Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu," (QS. Yunus [10]: 92).


Mayatnya ditemukan pada galian-galian di makam Amenhotep II. Saat ini, jasadnya berada di museum Mesir. Penulis berhenti sejenak untuk melihat jasadnya dan memohon kepada Allah agar terhindar dari akhir kehidupan yang buruk. Pantas disebutkan bahwa peninggalan makam Mineptah tidak dipersiapkan layaknya pemakaman untuk raja seperti dia. Sebab, kematiannya tidak diperkirakan hingga tidak disediakn kuburan khusus.
Piramid

Para fir'aun Mesir meyakini kekekalan jiwa dan kehidupan kedua setelah kematian. Karena itu, mereka sangat memerhatikan pembangunan makam dengan beragam bentuk. Contohnya, mashtabah (makam yang digali berbentuk kursi teras dari batu); bangunan bertangga seperti Piramida Saqqarah, makam berbentuk seperti Piramida di Giza.

Piramida selalu terdiri dari beberapa lorong dan ruangan yang tidak berjendela. Di salah satu ruangan rahasianya terdapat makam Fir'aun. Selain itu, ada juga pemakaman yang dipahat di batu. Bagian pertama piramida berbentuk ruang bawah tanah dengan banyak tikungan, turunan, dan tangga lalu bercabang ke berbagai tempat. Pada salah satu ruangan, secara rahasia diletakkan jasad. Setelah para arkeolog mengungkap berbagai penemuan yang terus berkembang, mereka telah mampu menemukan semakin banyak mumi berbalsem. Namun, ilmu modern masih kesulitan untuk memecahkan rahasia ilmiahnya.

Ringkasan Kisah Musa

Nabi Musa dan Nabi Harun diutus Allah untuk memimpin kaum Israel ke jalan yang benar. Beliau merupakan anak Imran dan Yukabad binti Qahat, dan bersaudara dengan Nabi Harun, dilahirkan di Mesir pada pemerintahan Ramses Akbar sang Firaun.

Pada masa kelahiran Musa, Firaun membuat peraturan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Tindakan itu diambil karena dia sudah terpengaruh oleh paranormal kerajaan yang menafsirkan mimpinya. Firaun bermimpi Mesir terbakar dan penduduknya mati, kecuali kaum Israel, sedangkan paranormalnya mengatakan kekuasaan Fir'aun akan jatuh ke tangan seorang laki-laki dari bangsa Israel. Karena cemas, dia memerintahkan setiap rumah digeledah dan jika menemukan bayi laki-laki, maka bayi itu harus dibunuh.

Yukabad melahirkan seorang bayi laki-laki (Musa), dan kelahiran itu dirahasiakan. Karena risau dengan keselamatan Musa, akhirnya Musa dihanyutkan ke Sungai Nil ketika berusia 3 bulan. Kemudian Musa ditemukan oleh Asiyah istri Firaun, yang sedang mandi dan kemudian membawanya ke istana. Melihat istrinya membawa seorang bayi laki-laki, Firaun ingin membunuh Musa. Istrinyapun berkata: "Jangan membunuh anak ini karena aku menyayanginya. Lebih baik kita mengasuhnya seperti anak kita sendiri karena aku tidak mempunyai anak." Dengan kata-kata dari istrinya tersebut, Firaun tidak sampai hati untuk membunuh Musa.

Kemudian istri Firaun mencari pengasuh, tetapi tidak seorang pun yang dapat menyusui Musa dengan baik, dia menangis dan tidak mau disusui. Selepas itu, ibunya sendiri mengajukan diri untuk mengasuh dan membesarkannya di istana Firaun. Diceritakan dalam Al-Quran: "Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya dia mengetahui janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya."

Pada suatu hari, Firaun memangku Musa yang masih kanak-kanak, tetapi tiba-tiba janggutnya ditarik Musa hingga dia kesakitan, lalu berkata: "Wahai istriku, mungkin anak inilah yang akan menjatuhkan kekuasaanku." Istrinya berkata: "Sabarlah, dia masih anak-anak, belum berakal dan belum mengetahui apa pun." Sejak berusia tiga bulan hingga dewasa Musa tinggal di istana itu sehingga orang memanggilnya Musa bin Firaun. Nama Musa sendiri diberi keluarga Firaun. "Mu" berarti air dan "sa" adalah tempat penemuannya di tepi sungai Nil.

Musa mendapat julukan Kalimullah yang artinya orang yang diajak bicara oleh Allah. Bahkan tidak jarang dia berdialog dengan Allah, dialog antara seorang hamba yang sangat dekat dengan Sang Kekasih Yang Maha Pengasih. Namun, melihat julukan yang diberikan oleh Allah pada diri Musa, tampaknya Musa memang satu-satunya Nabi yang memperoleh keistimewaan itu.

Pada satu peristiwa Musa meninjau sekitar kota dan kemudian beliau melihat dua laki-laki sedang berkelahi, yang seorang dari kalangan Bani Israel bernama Samiri dan seorang lagi bangsa Mesir, bernama Fatun. Melihat perkelahian itu, Musa mau melerai mereka, tetapi ditepis Fatun. Tanpa sengaja Musa lalu mengayunkan satu batu ke atas Fatun, dan Fatun tersungkur kemudian meninggal dunia.

Ketika laki-laki itu meninggal dunia karena tindakannya, Musa memohon ampun kepada Allah seperti dinyatakan dalam al-Quran: "Musa berdoa: Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiayai diriku sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."


Tetapi, tidak lama kemudian orang banyak mengetahui kematian Fatun disebabkan Musa dan berita itu disampaikan kepada pemimpin kanan Firaun. Akhirnya mereka akan menangkap Musa. Karena terdesak, Musa mengambil keputusan keluar dari Mesir. Beliau berjalan tanpa arah dan tujuan, akhirnya, beliau sampai di kota Madyan, yaitu kota Nabi Syu'aib di timur Semenanjung Sinai dan Teluk Aqabah di selatan Palestina.

Musa tinggal di rumah Nabi Syu’aib beberapa lama, kemudian menikah dengan anak gadisnya bernama Shafura. Selepas menjalani kehidupan suami istri di Madyan, Musa meminta izin Syu’aib untuk pulang ke Mesir. Dalam perjalanan itu, akhirnya Musa dan isterinya tiba di Bukit Sinai. Dari jauh, beliau melihat api, lalu terpikir ingin mendapatkannya untuk dijadikan obor penerang jalan. Musa meninggalkan istrinya sebentar untuk mendapatkan api itu. Sampai di tempat api menyala itu, beliau menemukan api menyala pada sebatang pohon, tetapi tidak membakar pohon tersebut. Ini membingungkannya dan ketika itu beliau mendengar suara wahyu daripada Tuhan: "....Wahai Musa sesungguhnya Aku Allah, yaitu Tuhan semesta alam."


Kemudian Allah berfirman lagi: "Dan lemparkan tongkatmu, kemudian tongkat itu menjadi ular, Musa mundur tanpa menoleh. Wahai Musa datanglah kepada-Ku, janganlah kamu takut, sungguh kamu termasuk orang yang aman." Tongkat menjadi ular dan tangan putih berseri-seri itu adalah dua mukjizat yang dikurniakan Allah kepada Musa.

Firaun cukup marah mengetahui kepulangan Musa yang mau membawa ajaran lain, sehingga Firaun memanggil semua ahli sihir untuk mengalahkan dua mukjizat Musa. Ahli sihir Firaun masing-masing mengeluarkan keajaiban, ada antara mereka melempar tali lalu menjadi ular. Namun, semua ular yang dibawa ahli sihir itu ditelan ular besar yang berasal dari tongkat Musa.
Firman Allah: "Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, pasti ia akan menelan apa yang mereka buat. Sesungguhnya apa yang mereka buat itu hanya tipu daya tukang sihir dan tidak akan menang tukang sihir itu dari mana saja ia datang."

Semua keajaiban ahli sihir itu dihancurkan Musa menggunakan dua mukjizat tersebut. Hal ini menyebabkan sebagian pengikut Firaun, termasuk istrinya mengikuti ajaran yang dibawa Musa. Hal ini membuat Firaun marah, sehingga menghukum mereka semua.
Nabi Musa bersama orang beriman terpaksa melarikan diri sehingga mereka sampai di Laut Merah. Namun, Firaun dan tentaranya yang sudah marah, mengejar mereka dari belakang, akhirnya Firaun dan pengukitnya (tentaranya) mati tenggelam di dasar Laut Merah.
Al-Quran menceritakan: "Dan ingatlah ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan."


Selepas keluar dari Mesir, Nabi Musa bersama sebagian pengikutnya dari kalangan Bani Israel menuju ke Bukit Sina untuk mendapatkan kitab Allah. Namun, sebelum itu Musa disyaratkan berpuasa. Sewaktu bermunajat, Musa berkata: "Ya Tuhanku, nampakkanlah zat-Mu kepadaku supaya aku dapat melihatMu." Allah berfirman: "Engkau tidak akan sanggup melihatKu, tetapi coba lihat bukit itu. Jika ia tetap berdiri tegak di tempatnya seperti sediakala, maka niscaya engkau dapat melihatku." Musa terus memandang ke arah bukit yang dimaksudkan itu dan dengan tiba-tiba bukit itu hancur. Musa terperanjat dan gementar seluruh tubuhnya lalu pingsan.


Ketika sadar, Musa terus bertasbih dan memuji Allah, sambil berkata: "Maha besarlah Engkau ya Tuhan, ampuni aku dan terimalah taubatku dan aku akan menjadi orang pertama beriman kepadaMu." Sewaktu bermunajat, Allah menurunkan kepadanya kitab Taurat. Menurut ahli tafsir, kitab itu berbentuk kepingan batu atau kayu, namun padanya terperinci segala panduan ke jalan yang diredhai Allah.

Sebelum Musa pergi ke bukit itu, beliau berjanji kepada kaumnya tidak akan meninggalkan mereka lebih dari 30 hari. Tetapi Nabi Musa tertunda 10 hari, karena terpaksa mencukupkan 40 hari puasa. Bani Israel kecewa karena Musa tidak segera kembali kepada mereka. Ketiadaan Musa membuat mereka seolah-olah dalam kegelapan dan ada antara mereka berpikir keterlaluan dengan menyangka beliau tidak akan kembali lagi. Dalam keadaan tidak menentu itu, seorang ahli sihir dari kalangan mereka bernama Samiri mengambil kesempatan menyebarkan perbuatan syirik. Dia juga mengatakan Musa tersesat dalam mencari tuhan dan tidak akan kembali. Ketika itu juga, Samiri membuat sapi betina dari emas. Dia memasukkan segumpal tanah, dan patung itu dijadikan Samiri bersuara. Kemudian Samiri berseru: "Wahai kawan-kawanku, rupanya Musa sudah tidak ada lagi dan tidak ada gunanya kita menyembah Tuhan Musa itu. Sekarang, mari kita sembah anak sapi yang terbuat dari emas ini. Ia dapat bersuara dan inilah tuhan kita yang patut disembah."

Selepas itu, Musa kembali dan melihat kaumnya menyembah patung anak sapi. Beliau marah dengan tindakan Samiri. Firman Allah: "Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: wahai kaumku, bukankah Tuhanmu menjanjikan kepada kamu suatu janji yang baik. Apakah sudah lama masa berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki supaya kemurkaan Tuhanmu menimpamu, karena itu kamu melanggar perjanjianmu dengan aku."


Musa bertanya kepada Samiri, seperti diceritakan dalam al-Quran: "Berkata Musa; apakah yang mendorongmu berbuat demikian Samiri, Samiri menjawab: Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam tanah (bekas tapak Jibril) lalu aku masukkan dalam patung anak sapi itu. Demikianlah aku menuruti dorongan nafsuku."

Kemudian Musa berkata: "Pergilah kamu dan pengikutmu dariku, patung anak sapi itu akan aku bakar dan lemparkannya ke laut, sesungguhnya engkau akan mendapat siksa."


Bertemu dengan Khidir

Ditengah-tengah kutbah Musa dihadapan Bani Israil, ada salah seorang yang bertanya kepada Musa, dengan pertanyaannya, apakah ada manusia yang paling pandai saat ini. Musa hanya menjawab dialah orang yang pandai dimuka bumi ini. Dengan pernyataan Musa inilah Allah Maha Mendengar siapa yang berkata baik dengan diucapkan maupun tidak. Allah langsung menegur Musa dengan firmanNya," Wahai Musa, Aku mempunyai hamba yang lebih pandai dari kamu" Setelah Musa mendapat teguran Allah, dia sangat terkejut dan dengan tunduk berkata," Dimanakah kami dapat bertemu hambaMu yang lebih pandai dari aku". Kemudian Allah menjawab," Hamba-Ku bisa ditemui disuatu tempat yang disebut Majma Al Bahrain". Dari sinilah awal pencarian Musa untuk bertemu hamba Allah yang lebih pandai darinya yang kita kenal dengan Nabi Khidir.

Followers