Alkisah adalah seorang raja yang sangat besar kekuasaannya. Oleh karena
kehidupan yang mewah dan serba cukup tidak membuat ketenangan kepada jiwanya.
Sang raja akhirnya memilih untuk hidup sebagai rakyat biasa dengan menyamar
sebagai tukang kebun.
Sang Raja akhirnya bekerja di salah seorang saudagar kaya yang mempunyai kebun
delima yang cukup luas. Ia pun menjaga kebun itu dengan patuh dan rajin. Suatu
hari datanglah tuan kebun itu dan meminta pekerja kebun membawakan sebiji
delima yang masak lagi manis kepadanya. Pekerja itu pun segera menuju
ranting-ranting delima untuk mencari buah delima yang paling masak.
Kemudian tuannya memakan delima tersebut, air mukanya berubah. Kemudian
berkata: "Wahai pekerjaku tolong bawakan kepadaku sebiji delima yang lebih
manis dari ini."
Sekali lagi, sang raja yang menjadi tukang kebun tadi pergi mencari buah delima
yang lain tanpa mengetahui mengapa tuannya menyuruh dia membawakan sebiji lagi.
Setelah buah yang diberikan kepada tuannya itu dimakan, dengan spontan buah itu
dibuang oleh tuannya itu.
Oleh karena terlalu marah sebab buah yang dimakannya itu ternyata masih masam,
ia pun berkata dengan suara yang keras: "Wahai pekerja! Heran sekali aku
melihat engkau. Sudah begini lama engkau menjaga kebunku, tidakkah engkau tahu
yang masam dan manis?"
Lalu jawab sang raja tadi dengan suara yang lemah dan sopan : "Tuan,
bukankah saya ini diamanahkan untuk menjaga kebun supaya sentiasa subur
buah-buahan, tetapi tuan tidak memberi izin kepada saya untuk mencicipi
buahnya."
Betapa terkejutnya tuannya itu setelah mendengar jawaban tersebut. Tidak
terduga sama sekali akan besarnya sifat amanah yang ada pada tukang kebunnya
itu. Namun, alahngkah terkejutnya sang tuan tatkala mengetahui bahwa pekerja
kebunnya adalah seorang raja mahsyur yang memang tengah mencari kehidupan
sebagai rakyat biasa.
Sang tuan pun akhirnya menyadari bahwa memang pantaslah ia menjadi seorang raja
yang terkenal bijak seantero negri. Jadi rakyat kecilpun beliau bisa
betul-betul menjaga pekerjaannya walau sangat sepele. Ia pun segera meminta
maaf dan sekaligus mendoakan sang raja.
(diilhami dari kisah Ibrahim bin Adham)
****
Sahabatku, kisah tersebut diatas merupakan salah satu refleksi bagaimana
seorang manusia dengan sangat amanah dalam menjalani pekerjaannya. Bagaimana
dengan kita ?
tentu para sahabat sangat mengerti bagaimana seharusnya kita menjaga amanah
dalam setiap pekerjaan. sekecil apapun itu, namun nilainya sangat berharga.
Dari seorang pekerja bahkan pemimpin pun sangat diperlukan sikap ini.
Kembali kepada hati nurani masing-masing, bagaimana kita bisa jujur sekecil
apapun dengan apa yang kita lakukan, Tentu Tuhan lah yang menilai dan membalas
apa yang kita lakukan.
Sahabatku, sederhana namun bermakna,,,"mulai dari diri kita sendiri dan
mulai lah saat ini"
Terima kasih telah membaca dan semoga selalu semangat dalam menjalani hidup..
SALAM MOTIVASI !!!